Yogyakarta — Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai hadir sebagai narasumber dalam acara Sarasehan, Launching Buku, dan Alumni Pulang Kampus yang menjadi puncak peringatan 60 Tahun Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta. Acara ini mengangkat tema besar “Kampus Sarjana Rakyat untuk Republik” dan dihadiri oleh para alumnus APMD yang kini berkiprah di berbagai bidang pemerintahan dan pembangunan nasional. Dalam forum panel yang penuh keakraban antaralumnus itu, Menteri HAM Natalius Pigai menegaskan bahwa nilai-nilai hak asasi manusia harus menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan publik dan pembangunan sosial, terutama di tingkat desa. “HAM bukan sekadar urusan hukum dan politik, tetapi tentang bagaimana negara memenuhi hak dasar warganya untuk hidup layak, berpendidikan, sehat, dan terbebas dari kemiskinan. Itulah substansi pembangunan manusia,” ujarnya di Hall Utama Kampus APMD, Kamis (13/11/2025). Pigai juga menyinggung program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, dan sekolah rakyat, sebagai bentuk konkret pelaksanaan mandat HAM. “Ketika negara memberi makan bergizi untuk anak-anak, memeriksa kesehatan rakyat tanpa biaya, dan membuka sekolah rakyat untuk semua kalangan, itu artinya negara sedang menegakkan hak asasi manusia dalam tindakan nyata, bukan sekadar dalam wacana,” tegas Pigai. Acara yang berlangsung di Kampus STPMD “APMD” Yogyakarta ini diisi dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan para tokoh alumnus APMD dari berbagai daerah, di antaranya Bupati Majalengka Drs. Eman Suherman, Bupati Manokwari Hermus Indou, Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran Sri Rahayu, serta tokoh pendidikan dan pemerintahan lainnya. Turut hadir mendampingi, Yosef Sampurna Nggarang Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia Bidang Pemenuhan Hak Asasi Manusia, Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Tengah, Mustafa Beleng, bersama jajaran dari Wilayah Kerja Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menegaskan dukungan KemenHAM terhadap upaya pendidikan berbasis nilai kemanusiaan dan partisipasi masyarakat. "Kampus APMD telah membuktikan perannya dalam mencetak aparatur dan pemimpin yang berorientasi pada masyarakat. Ini sejalan dengan semangat KemenHAM dalam memajukan hak-hak dasar manusia di tingkat akar rumput,” ujar Mustafa Beleng. Peringatan enam dekade STPMD “APMD” Yogyakarta tidak hanya menjadi ajang reuni bagi para alumnus, tetapi juga momentum refleksi untuk menegaskan kembali komitmen pendidikan tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan pembangunan inklusif di Indonesia.