Sleman— Komitmen penguatan hak asasi manusia (HAM) bagi pelaku seni dan budaya ditegaskan melalui kegiatan Penguatan Kapasitas HAM bagi Pelaku Seni dan Budaya yang digelar di Hotel Prima SR Sleman, Kamis (18/12/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman, Agung Armawanta, mewakili Bupati Sleman. Dalam sambutannya, Agung menekankan bahwa Sleman sebagai wilayah yang kaya budaya membutuhkan perlindungan nyata bagi para pelaku seni.

“Pelaku seni dan budaya memiliki hak yang wajib dilindungi negara. Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk memperkuat pemahaman tersebut,” ujarnya.

Sebagai narasumber utama, Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Internasional, Stanislaus Wena, menegaskan peran strategis seni dalam membumikan nilai-nilai HAM.

“Penguatan kapasitas ini bukan sekadar pelatihan normatif, melainkan strategi perlindungan, pemberdayaan, dan transformasi sosial. Seni yang sadar HAM mampu melindungi pembuatnya dan menghormati subjeknya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kundha Kebudayaan Sleman, Ishadi Zayid, memaparkan berbagai program yang didukung Dana Keistimewaan DIY untuk pelestarian budaya, peningkatan kompetensi pelaku seni, serta fasilitasi pertunjukan sebagai sarana promosi seni budaya lokal.

Kegiatan ini menegaskan sinergi Pemerintah Pusat melalui Kementerian HAM dan Pemerintah Daerah dalam penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa buku kesenian dan profil kebudayaan Kabupaten Sleman sebagai simbol dukungan terhadap hak asasi pelaku seni dan budaya.

Kegiatan ini juga turut dihadari oleh Kepala Bidang Instrumen dan Penguatan HAM Kanwil Kemenham Jawa Tengah Moh. Hawary Dahlan beserta jajaran pegawai dari Wilayah Kerja HAM D.I Yogyakarta.